Siemens S7-200 Retentive Memories Dalam Pelajari Status Masa Lalu


Penggunaan Siemens MicroWin Software pada Windows 7 64bit berhasil diinstal dengan baik. Dari situlah program dibuat untuk memprogram PLC Siemens S7-200. PLC kecil type compact ini tidak kalah menariknya dengan PLC jenis modular. Walau tidak berbentuk slot pada Input Output-nya (I/O), PLC jenis compact bisa di expand hingga I/O -nya sesuai kebutuhan.

Memory retentive adalah suatu tempat penyimpanan status atau penyimpanan data yang di support oleh batere sehingga jika mati listrik kondisi atau nilai terakhir akan tetap tersimpan. Banyaknya memory retentive ini terlebih dahulu di deklarasikan pada Siemens Microwin dan di download bersamaan dengan diagram ladder-nya.

Caranya, ketika Siemens MicroWin sudah dibuka, klik menu VIEW>COMPONENT>SYSTEM BLOCK, atau pilih SYSTEM BLOCK pada menubar seelah kiri dari software MicroWin. Lalu akan muncul tampilan seperti ini:




Deklarasikan memori retentive sesuai kebutuhan pada item RETENTIVE RANGE. Salah satu contoh penggunaan retentive memory tersebut adalah pada saat menyimpan kondisi, seumpama pada proses memiliki 2 kecepatan dalam delivery barang produksi, yaitu:
  1. Kecepatan normal
  2. Kecepatan lambat
Jika dalam delivery barang memiliki kecepatan normal tapi pada saat akan berhenti maka kecepatan di posisi lambat adalah untuk menjaga agar tidak terjadi tubrukan troli. Tetapi, pada saat kondisi kecepatan lambat ini terjadi pemadaman listrik, maka akan terjadi tubrukan troli jika kondisi lambat tidak di simpan karena troli akan kembali pada posisi TIDAK LAMBAT (normal).
Penyimpanan memory inilah yang diperlukan agar proses mempelajari masa lalu, mempelajari sejarah masa lalu untuk melangkah ke kehidupan yang lebih baik. Tentunya yang dimaksud adalah proses dalam industri.


kembali ke Halaman Utama

*****CAKIL OTOMASI (CAtatan KecIL OTOMASI) by : ERWIN PURWIYATNO