PLN - Power Plant PLTG 50 MW Payo Selincah Jambi with Rolls Royce Gas Engines


Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas di Payo Selincah adalah dalam memenuhi target peningkatan elektrifikasi nasional pada umumnya dan memberikan akses listrik lebih pada daerah Jambi pada khususnya.

Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit energi listrik yang menggunakan peralatan/mesin turbin gas sebagai penggerak generatornya. Turbin gas dirancang dan dibuat dengan prinsip kerja yang sederhana dimana energi panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar diubah menjadi energi mekanis dan selanjutnya diubah menjadi energi listrik atau energi lainnya sesuai dengan kebutuhannya.



Bagian - bagian penting dalam PLTG:
  1. Transfer pump, pompa yang berfungsi untuk memindahkan fluida yang berupa HSD oil dari tank menuju ruang bakar.
  2. Compressor, mengambil udara atmosfer dan merubahnya menjadi udara bertekanan tinggi untuk membantu proses pembakaran di ruang bakar. Adapun fungsinya untuk menarik udara luar masuk ke ruang bakar sebagai proses pembakaran dan media pendingin. 
  3. Combustion Chamber, ruang bakar yang berfungsi sebagai tempat pembakaran bahan  bakar pada system turbin gas.
  4. Generator, berfungsi untuk menghasilkan energi listrik.
  5. Turbine, gas turbin yang berfungsi untuk mengekspansi gas panas hingga menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.

Penggunaan PLC Siemens sangat dibutuhkan pada proses pengendalian fasilitas pendukung kinerja turbine:
  1. Gas Supply System,  gas digunakan sebagai bahan bakar PLTG. terdapat pressure reduction unit dan gas module yang mengatur pemakaian gas untuk turbine.
  2. Cooling System, tingginya temperatur minyak pelumas setelah digunakan melumasi bearing turbin dan bearing generator akan masuk ke lube oil cooler untuk didinginkan oleh sistem pendingin minyak pelumas dengan media pendinginnya adalah air. Setelah digunakan sebagai media pendingin minyak pelumas, air tadi akan berubah menjadi  bertemperatur tinggi kemudian akan didinginkan di dalam ACWC (Air Cooler Water Cooler) yang sistemnya mirip dengan radiator.
  3. Lube Oil System (Sistem Pelumasan) Sistem pelumasan digunakan untuk melumasi bearing turbin gas dan bearing generator. Hal ini bertujuan agar start up gaya geser (friction force) yang terjadi diantara metal bearing dengan poros turbin gas dan generator dapat dikurangi.
  4. Charge Air, sistem udara pembakaran (charge air) adalah sistem yang mengatur banyaknya udara yang dibutuhkan oleh mesin, termasuk menyesuaikan spesifikasinya agar sesuai dengan kebutuhan mesin.
  5. Exhaust Air, pada proses pembakaran yang melibatkan udara, tentunya akan dihasilkan udara sisa pembakaran (exhaust air) yang juga harus diolah dan disalurkan dengan bijak. Karena terjadi sebagai hasil dari sebuah proses pembakaran, umumnya udara sisa pembakaran ini memiliki temperatur yang cukup tinggi. Oleh karena itu, umumnya saluran untuk udara tipe ini selalu dilapisi dengan isolasi penahan panas dan dilengkapi dengan sambungan mampu ekspansi (expantion joint) dan katup pelepas kelebihan tekanan (rupture disk).
  6. Compressed Air System, sistem udara terkompresi (compressed air) adalah sistem pembantu dalam bagian utama pusat listrik. Udara terkompresi ini dimanfaatkan setidaknya untuk beberapa fungsi, antara lain : untuk menghidupkan mesin (starting engine), untuk keperluan penggerak instrumen (instrument air), dan untuk keperluan servis (service/working air). Untuk mengurangi jam operasi dari unit compressor, digunakan bantuan tabung udara terkompresi (air bottle) untuk menampung udara bertekanan dalam jumlah dan tekanan tertentu. Khusus untuk udara penggerak instrumen (instrument air), udara terkompresi perlu diberi perlakuan tambahan, yaitu dengan penambahan pengering udara (air drier).

Tegangan yang dihasilkan kemudian dialirkan ke trafo dan auxilary trafo yang kemudian diatur pada panel Medium Voltage Switchgear dan panel Low Voltage Switchgear.


kembali ke Halaman Utama